CSE

Loading

Rabu, 26 November 2014



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Ilmu pangan merupakan ilmu dasar yang menggabungkan prinsip-prinsip ilmu biologi, fisika, kimia dan teknik yang digunakan mempelajari karakteristik bahan pangan, mekanisme kerusakan, dan pencegahannya serta dasar-dasar pengolahannya.
Untuk memahami apa itu ilmu pangan kita harus mengetahui semua hal yang berhubungan dengan ilmu pangan, seperti apa itu pangan, bahan makanan, pakan dan pangan fungsional.


GIZI IBU MENYUSUI

Pada  masa kini, sudah banyak ibu hamil yang mengetahui pentingnya asupan makanan dan gizi pada saat hamil, tapi belum banyak para ibu yang menyadari pentingnya asupan gizi yang baik pada saat menyusui. Ketika hamil ibu akan menyadari bahwa didalam perutnya ada seorang janin yang akan berkembang dengan baik jika diberikan asupan makanan yang baik yang bisa menunjang perkembangan sang janin,      tapi kurangnya pengetahuan para ibu tentang asupan yang baik juga saat menyusui akan membawa dampak yang tidak baik akhirnya untuk sang bayi. Rata-rata para ibu akan berfikir kalau pada saat hamil mereka makan untuk 2 individu, jadi tidak bentuk badan yang akan berubah, pada saat menyusui para ibu akan lebih memperhatikan asupan makanan ke dalam tubuh yang bisa mempermelar bentuk badan kembali, padahal pada saat menyusui adalah saat saat penting untuk bayi mendapatkan ASI yang sangat bagus untuk perkembangan dan daya tahan tubuh sang bayi.
Perhitungannya kira kira kurang lebih seperti ini, rata rata per 100 ASI mengandung energy sebesar 60-65 kalori,protein 1-1,2g, dan lemak 2,5-3,5g, dengan perhitungan, dalam sehari seorang ibu dapat memproduksi ASI sebanyak 800 cc, efisiensi penggunaan makanan sebesar 80%, maka sehari rata rata perlu tambahan energy 600 kalori, sedangkan tambahan protein sekitar 13g. Seorang ibu yang sedang menyusui juga memerlukan lemak sebagai sumber energy dan sumber asam lemak esensial (essential fatty acid/EFA), yang termasuk dalam EFA adalah asam akakodonat dan asam dekasaheksanat. Keduanya berperan menelihara ketajaman penglihatan dan perkembangan syaraf si bayi. Karena tidak dapat dibentuk tubuh, EFA harus didapatkan dari makanan.
Memperhatikan asupan lemak pada ibu yang menyusui menjadi sangat penting agar komposisi optimal asam lemak pada ASI dapat dicapai. Pada umumnya makanan ibu yang menyusui tidak berpengaruh terhadap bayi, namun terkadang makanan seperti tomat, coklat, bawang, dan kol dapat mengakibatkan kembung dan tinja bayi menjadi lembek atau cair. Pada saat menyusui sang ibu juga dilarang keras untuk meminum obat obatan, karena berdampak tidak baik pada ASI dan tentu pada sang bayi kelak, kecuali sangat diperlukan dan memang diperbolehkan oleh dokter untuk mengkonsumsi obat tersebut. Untuk para ibu yang mempunyai kebiasaan merokok dan meminum alcohol disarankan pada saat hamil sudah membiasakan untuk memberhentikan melakukan kegiatan tersebut karena pada saat menyusui nanti rokok dan alcohol dapat menghambat produksi ASI.
Status gizi ibu hamil dan menyusui sama sama penting, keduanya mempunyai point yang penting untuk keberhasilan pemberian ASI pada awal kehidupan sang bayi, dan akan menjadi penentu perkembangan sang bayi dengan baik. Zat gizi yang baik dalam makanan juga menentukan keberhasilan tumbuh kembang anak sejak awal kehidupan. Dengan memberikan ASI dengan baik selama 2 tahun, seorang ibu sudah turut membantu pergerakan para ibu tentang ASI, dan akan memberikan masa depan yang baik untuk sang bayi kelak, karena ASI dipercaya mempunyai nilai gizi yang baik untuk perkembangan syaraf bayi dan daya tahan tubuh seorang bayi, selain bayi menjadi sehat, ibu pun juga.
Produksi air susu untuk pertumbuhan bayi sangat dipengaruhi oleh gizi dan asupan makan si Ibu. Oleh karena itu untuk untuk memenuhi kebutuhan energy dan protein yang meningkat ketika masa menyusui maka Ibu harus memperhatikan keseimbangan dalam mengkonsumsi makanan sehat dan bergizi.
Apabila Ibu menyusui tidak memperhatikan asupan gizi pada saat masa menyusui maka dapat menyebabkan gangguan tumbuh kembang bayi, bayi mudah sakit, bayi mudah terkena infeksi dan kekurangan zat-zat gizi esensial dapat menimbulkan gangguan mata dan tulang.
Factor yang berpengaruh terhadap gizi Ibu menyusui adalah :
1.Asupan makan sangat berpengaruh terhadap volume ASI yang diproduksi setiap harinya
2.Perlu penambahan protein sebesar 15-20 gram per hari utnuk setiap individu. Jangan pernah terpengaruh dengan mitos bahwa Ibu yang menyusui dilarang makan makanan yang amis atau sumber protein hewani. Sekali lagi itu hanya mitos.
3.Jika kekurangan satu atau lebih zat gizi dapat mengkonsumsi suplementasi.
Sedangkan syarat diet untuk Ibu menyusui adalah sebagai berikut:
1.Energi tinggi yaitu 40-50 kkal/kg BB
2.Protein tinggi
3.Lemak cukup
4.Karbohidrat cukup
5.Makanan mudah dicerna dan diberikan dalam porsi kecil tapi sering.
Dalam hal ini tidak ada makanan yang dibatasi atau dihindari. Akan tetapi harus dihindari makanan yang dimasak menggunakan minyak dan santan kental. Jagalah konsumsi makanan anda agar tetap seimbang dan bervariasi sehingga bayi anda akan tumbuh dengan sehat.